Dukungan fisik dan psikologis
Setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan maka akan muncul perasaan takut, khawatir, ataupun cemas terutama pada ibu
primipara.Perasaan takut dapat meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang dan
ibu menjadi cepat lelah yang pada akhirnya akan menghambat proses persalinan.
Bidan adalah orang yang diharapkan ibu sebagai pendamping persalinan yang dapat diandalkan serta mampu memberikan dukungan, bimbingan dan
pertolongan persalinan. Asuhan yang sifatnya mendukung selama
persalinan merupakan suatu standar pelayanan kebidanan. Asuhan yang mendukung berarti bersifat aktif dan ikut serta dalam
kegiatan yang sedang berlangsung. Jika seorang bidan sedang sibuk, maka ia harus memastikan bahwa ada seorang pendukung yang
hadir dan memantu wanita yang sedang dalam persalinan.
Dukungan dapat diberikan oleh orang-orang terdekat pasien (suami, keluarga,
teman, perawat, bidan maupun dokter). Pendamping persalinan hendaknya orang yang sudah terlibat sejak dalam kelas-kelas antenatal.
Mereka dapat membuat laporan tentang kemajuan ibu dan secara terus menerus
memonitor kemajuan persalinan.
Bidan harus mampu memberikan perasaan kehadiran:
b.
Membuat kontak fisik : mencuci muka pasien,
menggosok punggung dan memegang tangan pasien dll.
c.
Menempatkan pasien dalam keadaan
yakin (bidan bersikap tenang dan bisa menenangkan
pasien).
Menurut Lesser
dan Keane dalam buku Midwifery oleh Varney (2002)
A. ASUHAN
TUBUH DAN FISIK
Asuhan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut
:
1.
Menjaga
kebersihan diri
·
Menganjurkan
ibu membasuh sekitar kemaluannya sesudah BAK/BAB dan menjaganya agar tetap
bersih dan kering. Hal ini dapat menimbulkan kenyamanan dan relaksasi serta
menurunkan resiko infeks
·
Mandi
di bak/shower dapat menjadi sangat menyegarkan dan menimbulkan rasa santai dan
merasa sehat.
- Berendam
Beberapa wanita memilih untuk menggunakan kolam
hanya untuk berendam pada kala I dan beberapa wanita memilih untuk melahirkan
didalam air. Berendam dapat menjadi tindakan pendukung dan kenyamanan paling
menenangkan. Diperlukan bak yang cukup dalam agar air dapat menutup abdomen
ibu. Hal ini merupakan suatu bentuk hidro terapi dan kegembiraan yang akan
meredakan dan membantu kontraksii pada ibu bersalin
3.
Perawatan
Mulut.
Ibu yang sedang ada dalam proses persalinan
bisanya nafasnya berbau, bibir kering dan pecah-pecah, tenggorokkan kering
terutama jika dalam persalinan selama beberapa jam tanpa cairan oral dan tanpa
perawatan mulut. Hal ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan tidak menyenangkan
bagi orang disekitarnya.
Perawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut :
·
Menggosok
gigi
Ibu bersalin harus diingatkan untuk membawa sikat
dan pasta gigi ke rumah sakit/rumah bersalin untuk digunakan selama persalinan.
·
Mencuci mulut
Dengan pemberian produk pencuci mulut sebagai
tindakan untuk menyegarkan nafas
·
Pemberian gliserin
Untuk menghindari terjadinya kekeringan pada bibir
dan dapat diggunakan gliserin dengan cara mengusapkannya.
·
Pemberian permen
Untuk melembabkan mulut dan tenggorokkan, untuk
mencegah aspirasi sebaiknya anjurkan untuk mengonsumsi permen lolipop.
4.
Pengipasan
Ibu yang sedang dalam proses persalinan biasanya
banyak mengeluarkan keringat bahkan pada ruang persalinan dengan kontrol suhu
terbaik pun mereka akan mengeluh berkeringat pada waktu tertentu. Oleh karena
itu gunakan kipas angin, atau bisa juga dengan kertas atau lap yang dapat
digunakan sebagai penggannti kipas.
B. KEHADIRAN SEORANG PENDAMPING
Pendamping
persalinan bisa dilakukan oleh suami, anggota keuarga atau seseoranng pilihan
ibu yang sudah berpengalaman dalam proses persalinan. Oleh karena itu, anjurkan
ibu untuk ditemani seorang pendamping untuk melakukan peran aktif dalam
mendukung ibu dan mengidentifikasi langkah-langkah yang mungkin sangat membantu
kenyamanan ibu. Seorang bidan harus menghargai keinginan ibu untuk menghadirkan
teman atau saudara yang khusus untuk menemaninya. Adapun dukungan yang dapat
diberikan oleh pendamping yaitu mengusap keringat, menemai//membimbing ibu
jalan-jalan, memberikan minum, mengubah posisi, memijat punggung, kaki atau
kepala ibu, menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa nyaman, membantu ibu
bernapas pada saat kontraksi dan mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati
dan memebrikan pujian kepada ibu.
C. PENGURANGAN RASA NYERI
Metode pengurangan nyeri yang diberikan oleh
pendamping secara terus menerus bersifat sederhana, efektif, biaya
rrendah,resiko rendah, kemajuan persalinan bertambah baik, hasil kelahiran
bertambah baik dan bersifat sayang ibu.
Persalinan dan kelahiran merupakan suatu peristiwa
normal, tanpa disadari, dan mau tidak mau harus berlangsung. Peran bidan adalah
mendukung ibu dalam pemilihan posisi apapun, menyarankan alternatif-alternatif
hanya apabalia tindakan ibu tidak effektif atau membahayakan bagi diri sendiri
dan bagi bayinya.
Metode Pengendalian Nyeri Persalinan secara
Nonfarmakologis
1.
Kompres panas
Kompres panas meningkatkan shu kulit
lokal, mengurangi spasme otot dan meningkatkan ambang nyeri. Hal yang harus
diperhatikan oleh seorang pendamping persalinan adalah panas dari alat kompres
harus dapat dirasakan senyaman mungkin oleh ibu, karena kemungkinan pada saat
persalinan ibu tidak dapat bereaksi terhadap panas yang berlebihan.
Cara
pemberian kompres panas adalah sebagai berikut :
·
Bungkus
sumber panas dengan satu atau dua lapis handuk untuk memastikan sumber tersebut
tidak terlalu panas.
·
Letakkan
handuk panas basah hangat, bantalan panas, kantong pasta silika yang dipanaskan
atau botol air panas di perut bagian bawah, paha, punggung bawah, bahu atau
perineum
2.
Kompres
dingin
Berguna untuk mengurangi ketegangan nyeri sendi
dan otot, mengurangi pembengkakan dan menyejukan kulit. Kompres dingin akan
membuat baal daerah yag terkena dengan memperlambat transmisi nyeri melalui
neuron-neuron sensorik.
Cara
pemberian kompres dingin sebagai berikut :
·
Bungkus
sumber dingin satu atau dua lapis handuk untuk memastikan sumber tersebut tidak
terlalu dingin dan menghindari rasa tidak nyaman mendadak yang akan terjadi
jika benda dingin langsung diletakkan pada kulit dan memungkinkan toleransi
dari rasa sejuk menjadi rasa dingin.
·
Letakkan
sumber rasa dingin pada punggng bawah atau perineum.
·
Pasang sabuk
kantong jeli di punggung bawah sehingg memungkinkan ibu dapat bergerak bebas.
·
Kompres
dingin pada rektum membantu mengurangi rasa nyeri yang terjadi karena hemoroid
3.
Hidroterapi
Selain mengurangi ketegangan nyeri otot dan sendi.
Hidroterapi dapat mengurangi efek gravitasi bersama ketidaknyamanan yang
berkaitan dengan tekanan pada panggul dan struktur lain, tekanan yang
merata pada bagian tubuh yang terendam dan kehangatan seringkali menghasilkan
penurunan nyeri dan kemajuan persalinan aktif yang lebih cepat.
4.
Counterpressure
Tekanan yang terus menerus selama
kontraksi dilakukan pada tulang sakrum wanita atau kepalan salah satu tangan
atau peremasan pada kedua pinggul. Hal tersebut dapat membantu mengurangi nyeri
punggung yang dirasakan oleh wanita yang melahirkan.
5.
Penekanan
lutut
Penekanan lutu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
·
Wanita dengan
posisi duduk
wanita duduk tegak dikursi dengan
kaki ditempatkan di lantai, jika tidak sampai gunakan buku atau peyangga alin
sehingga kaki bisa menapak. Pendamping atau bidan berlutut didepan ibu sambil
memegang lutut dan menekannya sepanjang kontraksi. Wanita akan merasa punggung
terasa lega dan nyeri berkurang.
·
Wanita dengan
posisi berbaring dengan satu atau dua bantal meyangga lutut
Diperlukan 2 orang, tekanan hanya
pada lutut yang terletak dibagian atas. Wanita menekuk lutut atas dan sendi
pinggul sampai membentuk sudut 90 derajat. Satu orang menekan wanita selama
kontraksi untuk menstabilkannya dan yang lainnya menekan lutut atas langsung ke
arah sendi pinggul wanita.
6.
Gerakan
Menggerak-gerakan secara berirama
merupakan salah satu cara yang alamiah untuk mengkoping persalinan dengan baik.
Gerakan tubuh yang berirama adalah berdiri dan berayun pada sebuah meja,
berlutut sambil bergoyang dengan disangga pasangan atau dengan bantuan sebuah
bola besar yang mampu menahan beban sampai dengan 136 kg. Jika disangga
pasangan, maka akan mengurangi produksi ketokalamin sehingga meningkatkan
perasaan sejahtera.
MACAM-MACAM POSISI UNTUK PERSALINAN :
1.
Duduk / setengah duduk
Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran
bayi dan mengamati perineum.
2.
Posisi
merangkak
Baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit,
membantu byi melakukan rotasi dan peregangan minimal pada perineum.
3.
Berjongkok
kepala
bayi, memperbesar dorongan untuk meneran.
4.
Berbaring
miring ke kiri
Memberi rasa santai bagi ibu yang letih, memberi
oksigenasi yang baik bagi bayi, membantu mencegah terjadinya laserasi.
D. PENERIMAAN TERHADAP KELAKUAN DAN TINGKAH LAKUNYA
Penerimaan akan tingkah laku dan
sikap juga kepercayaan mengenai apapun yang ibu lakukan merupakan hal terbaik
yang mampu ia lakukan pada saat itu.Sebagai seorang bidan yang dapat dilakukan
adalah dengan menyemangatinya dan bukan memarahi ibu.
Persalinan dan kelahiran merupakan
hal yang fisiologis namun banyak wanita yang tidak siap untuk menghadapi
persalinannnya. Wanita biasanya membutuhkanperhatian lebih dari suami dan
keluarganya bahkan bidan sebagai penolong persalinan.
Asuhan yang harus diberikan adalah pemberian
dukungan mental dan penjelasan kepada ibu bahwa rasa sakit yang ia alami selama
proses persalinan merupakan suatu proses yang harus dilalui dan diharapkan ibu
tenang dalam menghadapi persalinan.
E. INFORMASI DAN KEPASTIAN TENTANG HASIL
PERSALINAN YANG AMAN
Informasi yang dapat diberikan berupa :
·
Penjelasan
tentang proses dan perkembangan persalinan
Wanita yang telah siap mempunyai anak biasanya
mengetahi proses persalinan dan merasa ingin diinformasikan mengenai
perkembangannya sedangkan pada ibu yang belum siap mereka ingin mengetahui apa
saja yang sedang terjadi dalam tubuhnya.
·
Jelaskan
semua hasil pemeriksaan
Penjelasan mengenai hasil pemeriksaan akan
mengurangi kebingungan pada ibu, ingat bahwa setiap tindakan yang akan kita
lakukan harus memperoleh persetujuan
·
Pengurangan
rasa takut akan menurunkan nyeri akibat ketegangan dari rasa takut
·
Penjelasan
tentang prosedur dan juga keterbatasan prosedur dalam persalinan, hal ini
memungkinkan ibu bersalin merasa aman dan dapat mengatasinya secara efektif.
Menurut Sarwono (2006) peran bidan adalah memantau dengan seksama dan
memberikan dukungan serta kenyamanan pada ibu, baik segi/perasaan maupun fisik,
seperti :
a. Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu dengan :
1) Mendampingi ibu agar merasa nyaman
2) Menawarkan minum, mengipasi, dan memijat ibu.
b. Menjaga kebersihan diri :
1) Ibu tetap dijaga kebersihannya agar terhindar dari infeksi
2) Jika ada darah lendir atau cairan ketuban segera dibersihkan.
c. Kenyamanan bagi ibu :
1)
Memberikan dukungan
mental untuk mengurangi kecemasan/ketakutan ibu dengan cara :
a) Menjaga privasi ibu
c) Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan keterlibatan ibu
d) Mengatur posisi ibu
e) Menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu dianjurkan berkemih sesegera
mungkin.
f) Memberikan cukup minum agar memberi tenaga dan mencegah dehidrasi.
1. Kebutuhan fisiologis
a.
Oksigen.
b.
Makan dan minum.
c.
Istirahat selama tidak ada his.
d.
Kebersihan badan terutama genetalia.
e. Buang air
kecil dan buang air besar.
g. Penjahitan
perineum bila perlu.
2.
Kebutuhan rasa aman
c. Posisi tidur
yang dikehendaki ibu.
d. Pendampingan
oleh keluarga.
f.
Intervensi yang diperlukan.
3.
Kebutuhan dicintai dan mencintai
a. Pendampingan
oleh suami/keluarga.
b. Kontak fisik
(memberi sentuhan ringan)
c.
Masase untuk mengurangi rasa sakit.
d.
Berbicara dengan suara yang lembut dan sopan.
4.
Kebutuhan harga diri
a.
Merawat bayi sendiri dan menetekinya.
c.
Pelayanan yang bersifat empati dan simpati.
d.
Informasi bila akan melakukan tindakan.
e. Memberikan
pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang ibu lakukan.
5.
Kebutuhan aktualisasi diri
a. Memilih tempat dan
penolong sesuai keinginan.
c. Bounding and attachment
No comments:
Post a Comment